Jakarta (Lensagram) — Banyak warga Indonesia masih belum memahami makna di balik 16 digit NIK mereka. Namun, penjelasan resmi dari Dukcapil (Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil) akhirnya menyingkap rahasianya.
Menurut Dukcapil, setiap digit di NIK bukanlah angka acak. Sebaliknya, 16 digit tersebut mengandung informasi penting tentang identitas pemiliknya.
Kode Wilayah (6 Digit Pertama)
Enam digit pertama NIK menunjukkan kode domisili saat pertama kali NIK dibuat. Dua digit pertama adalah kode provinsi, dua digit berikutnya untuk kabupaten/kota, dan dua digit selanjutnya untuk kecamatan.
Menariknya, meskipun seseorang berpindah alamat, kode wilayah ini tetap sama, karena NIK bersifat permanen dan berlaku seumur hidup.
Baca Juga : Isu Penolakan MBG Memanas! Langkah Mendadak Satgas Papua Barat Bikin Publik Bertanya-tanya
Tanggal Lahir (6 Digit Kedua)
Digit ke-7 sampai ke-12 merepresentasikan tanggal lahir pemilik NIK dalam format DDMMYY.
Untuk perempuan, ada aturan khusus: Dukcapil menambahkan angka 40 pada tanggal lahirnya agar tetap unik.
Misalnya, jika tanggal lahir asli adalah 07, NIK-nya akan menunjukkan “47” (07 + 40).
Nomor Urut (4 Digit Terakhir)
Empat digit terakhir adalah nomor urut pendaftaran. Nilai ini dihasilkan secara otomatis oleh sistem Dukcapil, menandakan urutan warga saat mendaftar.
Kenapa Ini Penting
-
Karena NIK dibuat sekali seumur hidup, perubahan alamat tidak mengubah NIK.
-
Struktur kode ini membantu Dukcapil dalam mengelola data kependudukan nasional dan mempermudah pelayanan publik.
-
Selain itu, pemahaman atas struktur NIK bisa membantu masyarakat menghindari kesalahpahaman atau kontroversi terkait tanggal lahir yang tampak “aneh”, terutama pada perempuan.
Kesimpulan:
NIK 16 digit bukan sembarang angka. Ada maksud di balik setiap bagiannya — dari kode domisili, tanggal lahir, hingga nomor urut. Dengan penjelasan ini, masyarakat bisa lebih paham dan menghargai fungsi mendasar NIK dalam sistem administrasi kependudukan Indonesia.
Baca Juga : Beasiswa Misterius dari Dedi Mulyadi: Siapa Saja yang Beruntung?
![]()











