Jakarta (Lensagram) — Banjir parah yang melanda kawasan Kemang, Jakarta Selatan, beberapa hari terakhir akhirnya mendapat titik terang. Pj Gubernur DKI Jakarta, Pramono, mengungkap penyebab utama di balik genangan yang membuat aktivitas warga lumpuh total.
Menurutnya, banjir yang melanda kawasan elite tersebut bukan hanya disebabkan oleh curah hujan tinggi, tetapi juga karena penurunan muka tanah dan buruknya sistem drainase di sepanjang Kali Krukut.
Drainase Tak Berfungsi Maksimal
Dalam konferensi pers, Pramono menjelaskan bahwa sebagian besar saluran air di Kemang mengalami pendangkalan dan penyempitan akibat sedimentasi serta tumpukan sampah rumah tangga.
“Sistem drainase di wilayah Kemang tidak mampu menampung debit air besar. Selain itu, banyak bangunan yang menutup jalur air,” ujar Pramono.
Ia juga menambahkan bahwa kondisi tanah yang terus menurun setiap tahun memperburuk situasi, terutama di kawasan permukiman padat.
Baca Juga : Tak Disangka! Langkah Cak Imin Ini Bikin Jutaan Perempuan Jadi Penggerak Ekonomi Baru!
Pembangunan Tak Terkendali Jadi Masalah
Selain persoalan drainase, Pramono menyoroti pembangunan properti tanpa izin yang menyebabkan berkurangnya ruang hijau dan daerah resapan air. Banyak bangunan komersial di sepanjang Jalan Kemang Raya dinilai melanggar garis sempadan sungai.
“Kalau pembangunan tidak dikendalikan, setiap hujan deras pasti akan terjadi banjir,” tegasnya.
Langkah Cepat dari Pemprov DKI
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berjanji segera mengambil langkah cepat. Tim gabungan dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Satpol PP akan turun langsung untuk melakukan pembersihan saluran, normalisasi Kali Krukut, serta penertiban bangunan liar.
Selain itu, Pramono juga meminta warga untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah ke selokan.
Kesimpulan
Banjir parah di Kemang ternyata bukan semata akibat cuaca ekstrem, tetapi kombinasi dari drainase buruk, pembangunan liar, dan penurunan tanah. Pemerintah kini fokus memperbaiki infrastruktur dan menegakkan aturan agar masalah serupa tidak terulang.
Dengan langkah cepat dan kolaborasi masyarakat, diharapkan kawasan Kemang bisa terbebas dari banjir yang selama ini menjadi langganan tahunan.
Baca Juga : Cak Imin Minta Anggaran Fantastis Rp 1.000 Triliun – Ini Alasan Mengejutkannya!
 
 
			











 
                