Jakarta (Lensagram) – Kabar mengejutkan datang dari kawasan Jakarta Selatan. Jalur gratis Tol Fatmawati 2 resmi dibuka dan langsung diklaim mampu mengurai kemacetan di sekitar TB Simatupang. Klaim ini disampaikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pramono yang menegaskan bahwa jalur tersebut sudah efektif mengurangi kepadatan lalu lintas.
Klaim Pemerintah: Macet Berkurang Drastis
Pramono menyebut, sejak jalur gratis dibuka, waktu tempuh kendaraan di kawasan TB Simatupang lebih singkat. Menurutnya, tol ini dirancang sebagai solusi alternatif untuk pengendara yang kerap terjebak macet di jalur arteri. Dengan adanya Tol Fatmawati 2, arus kendaraan lebih terbagi sehingga titik-titik rawan kemacetan mulai terurai.
Baca Juga : Kena Reshuffle, 5 Menteri Ini Dapat Surat Misterius dari Prabowo
Respons Warga dan Pengendara
Meski klaim tersebut terdengar meyakinkan, sejumlah warga masih bersikap skeptis. Beberapa pengendara mengaku merasakan perubahan positif, tetapi ada pula yang menilai macet masih terjadi pada jam sibuk. Hal ini memunculkan pertanyaan besar: benarkah tol gratis ini benar-benar ampuh usir macet?
Tujuan Dibukanya Tol Fatmawati 2
Pemerintah menegaskan ada tiga alasan utama dibukanya jalur gratis ini:
-
Mengurangi beban lalu lintas di TB Simatupang.
-
Memberikan akses alternatif bagi pengguna kendaraan pribadi.
-
Menguji efektivitas sebelum diberlakukan sistem berbayar penuh.
Dengan strategi ini, diharapkan pengguna jalan bisa merasakan langsung manfaat tol baru sekaligus menilai kinerjanya.
Catatan dan Tantangan
Meski begitu, sejumlah pakar transportasi mengingatkan bahwa tol gratis bukan satu-satunya solusi jangka panjang. Masalah utama kemacetan Jakarta tetap membutuhkan integrasi transportasi publik, pengaturan jam kerja, dan pembatasan kendaraan pribadi.
Bagi masyarakat, hadirnya jalur gratis Tol Fatmawati 2 tentu menjadi kabar baik. Namun, apakah benar bisa jadi solusi permanen untuk kemacetan TB Simatupang? Jawabannya masih perlu pembuktian di lapangan.
Baca Juga : MRT, LRT, hingga Transjakarta Hanya Rp 1 Selama 2 Hari, Ini Alasannya!