Jakarta (Lensagram) — Penyaluran BLT Kesra senilai Rp 900.000 di PT Pos Indonesia membuat suasana di kawasan Pluit mendadak riuh. Sejak pagi hari, warga penerima bantuan sudah mulai memadati kantor pos, antre panjang dan kerumunan tak terhindarkan.
Menurut pantauan, banyak penerima datang tanpa membawa nomor antrean atau jadwal yang jelas — hal itu memicu desakan dan dorong-dorongan di antara mereka. Bahkan ada warga yang mengaku khawatir uang bantuan bakal hangus jika tidak segera dicairkan.
Penyaluran BLT Kesra memang diperuntukkan bagi keluarga penerima manfaat (KPM) yang belum memiliki rekening bansos reguler — mereka bisa mengambil dana di kantor pos dengan membawa identitas diri seperti KTP dan surat pemberitahuan resmiSayangnya, tingginya antusiasme tanpa pengaturan antrean yang baik menyebabkan penyaluran di beberapa kantor pos jadi kurang tertib. Di kantor pos lain, antrean panjang sejak pagi seperti di wilayah Bekasi juga sempat terjadi — menunjukkan bahwa kerumunan warga mengambil BLT Kesra bukan hanya di satu lokasi saja.
Warga berharap agar ke depan proses penyaluran BLT bisa lebih terorganisir, agar penerima bisa mencairkan bantuan tanpa harus bertarung dalam kerumunan. Serta, agar petugas pos juga lebih siap mengatur antrean supaya distribusi bantuan tetap aman dan tertib.
Info Penting
-
BLT Kesra Rp 900.000 merupakan bantuan untuk periode tiga bulan (Oktober–Desember 2025), sebesar Rp 300.000 per bulan. Penerima harus membawa identitas resmi (KTP) dan surat undangan dari kantor pos untuk mengambil bantuan.
-
Penyaluran dilakukan melalui kantor pos, komunitas lokal, atau layanan antar rumah untuk lansia atau warga yang sakit.
Baca Juga : Uang Rp 900 Ribu Langsung Masuk! Begini Reaksi Warga Saat Terima BLT Kesra
Selain kerumunan yang memanas, beberapa warga mengeluhkan kurangnya petugas yang berjaga. Karena jumlah penerima BLT cukup besar, beberapa orang akhirnya memilih datang lebih awal untuk mengamankan posisi antre. Namun strategi itu justru membuat situasi semakin padat dan sulit dikendalikan.
Di tengah kondisi yang makin memanas, beberapa petugas akhirnya menambah garis pembatas serta mengarahkan warga agar berbaris lebih rapi. Meski begitu, prosesnya masih berjalan lambat karena verifikasi data harus dilakukan satu per satu.
Beberapa warga lanjut usia juga terlihat kesulitan berdiri lama di tengah antrean yang tidak bergerak cepat. Oleh sebab itu, banyak yang berharap pemerintah dan kantor pos bisa menambah loket pelayanan agar proses pencairan lebih efektif dan tidak menimbulkan kericuhan serupa di kemudian hari.
![]()











