Jakarta ( Lensagram ) — Sebuah fakta menarik kembali mencuat ke publik. Presiden Joko Widodo atau Jokowi ternyata nyaris memberikan nama dan logo untuk Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebelum partai tersebut resmi berdiri. Namun, rencana tersebut batal terwujud karena satu alasan penting yang hingga kini baru terungkap.
Informasi ini disampaikan oleh Grace Natalie, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, dalam sebuah wawancara terbaru. Ia menyebut bahwa Jokowi sempat dilibatkan dalam proses awal pembentukan partai, bahkan hampir memberikan identitas visual berupa nama dan logo.
“Pak Jokowi sudah diajak berdiskusi sejak awal. Saat itu, beliau hampir saja memberi nama dan logo. Tapi kemudian beliau memilih untuk tidak terlalu terlibat langsung,” ujar Grace.
Mengapa Jokowi Batal Beri Nama dan Logo PSI?
Alasan utama Jokowi batal memberi nama dan logo PSI adalah karena ia tidak ingin terlibat terlalu jauh dalam pendirian partai baru. Menurut Grace, Presiden lebih memilih bersikap netral dan menjaga posisinya sebagai pemimpin semua golongan.
Baca Juga : Ratusan ASN Jakarta Alami Gangguan Mental & Tekanan Darah Tinggi!
Langkah tersebut dinilai bijak, karena pada waktu itu Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dan bersiap maju dalam Pilpres 2014. Keterlibatan langsung dalam pendirian partai politik bisa memicu kontroversi dan spekulasi publik.
PSI Tetap Melaju Tanpa Nama dari Jokowi
Meskipun Jokowi batal memberi nama dan logo, PSI tetap melaju sebagai partai baru yang menyuarakan nilai-nilai anti-korupsi, toleransi, dan keterbukaan. Partai ini resmi didirikan pada 2014 dan perlahan mendapatkan tempat di hati anak muda.
Kini, fakta bahwa Jokowi hampir ikut andil dalam identitas PSI menjadi catatan menarik dalam sejarah politik Indonesia. Banyak pihak menganggap ini sebagai bukti kedekatan ideologis antara Jokowi dan PSI, meski tidak terikat secara formal.
Kesimpulan
Kisah ini menunjukkan bagaimana tokoh penting seperti Jokowi bisa memberikan pengaruh, bahkan tanpa campur tangan langsung. Fakta ini juga memperlihatkan bagaimana keputusan-keputusan kecil bisa membentuk arah besar dalam perjalanan politik Indonesia.
Baca Juga : Heboh! Hari Pertama Sekolah Bikin Murid Baru Deg-Degan dan Semangat!