Jakarta (Lensagram) — Langkah mengejutkan datang dari Pramono Anung dan Purbaya Yudhi Sadewa yang kini kompak bekerja sama untuk memberantas pasar pakaian bekas impor. Kolaborasi ini dinilai sebagai sinyal kuat bahwa pemerintah semakin serius dalam menjaga industri tekstil lokal agar tetap tumbuh dan bersaing di pasar domestik.
Pramono menegaskan bahwa maraknya peredaran pakaian bekas impor ilegal tidak hanya merugikan pelaku usaha dalam negeri, tetapi juga berpotensi mengancam kesehatan masyarakat. Ia menyebut, barang-barang tersebut sering kali tidak melewati proses sterilisasi yang sesuai dengan standar kesehatan nasional.
Baca Juga : Jakarta Siaga! Ribuan Polisi Diterjunkan, Ada Apa di Tiga Titik Demo Hari Ini?
“Kami tidak ingin pasar kita dibanjiri produk bekas impor yang tidak jelas asal-usulnya. Ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga keselamatan warga,” ujar Pramono dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (25/10/2025).
Sementara itu, Purbaya Yudhi Sadewa yang juga mendukung langkah tegas tersebut menilai bahwa penertiban pasar pakaian bekas impor adalah bagian penting dari upaya menjaga stabilitas industri dan ekonomi nasional. Ia menambahkan, kebijakan ini akan dibarengi dengan langkah edukasi bagi masyarakat dan pelaku usaha agar beralih ke produk dalam negeri.
“Kita harus dorong masyarakat mencintai produk lokal. Industri tekstil Indonesia punya potensi besar jika diberi ruang berkembang tanpa gangguan dari barang impor ilegal,” jelas Purbaya.
Pemerintah berencana memperkuat koordinasi lintas kementerian untuk memastikan pengawasan berjalan efektif. Mulai dari pintu masuk impor hingga pasar tradisional akan menjadi fokus utama.
Langkah Pramono dan Purbaya ini pun mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk asosiasi industri tekstil dan UMKM. Mereka menilai, kerja sama dua tokoh ini bisa menjadi momentum penting untuk menghidupkan kembali industri fashion lokal yang sempat tertekan akibat banjir pakaian bekas impor.
Dengan langkah tegas dan sinergi lintas sektor, pemerintah berharap pasar Indonesia bisa kembali sehat dan kompetitif. Masyarakat pun diimbau untuk lebih bijak memilih produk dengan mengutamakan barang lokal berkualitas.
Baca Juga : Pramono Turun Tangan! Tuntut Penghijauan di Tengah Padatnya Jakarta!
![]()









