Jakarta ( Lensagram ) – Musim kemarau yang biasanya mulai terasa merata pada pertengahan tahun, ternyata belum terjadi sepenuhnya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa hingga 12 Juli 2025, baru sekitar 30 persen wilayah Indonesia yang resmi memasuki musim kemarau.
Pernyataan ini mengejutkan banyak pihak, terutama karena sejumlah wilayah masih diguyur hujan dalam intensitas sedang hingga tinggi. Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Dr. Nurhayati, menjelaskan bahwa kondisi iklim global turut memengaruhi keterlambatan musim kemarau tahun ini.
Apa Penyebabnya?
Menurut BMKG, fenomena La Nina lemah dan suhu muka laut yang masih hangat di beberapa wilayah Indonesia menjadi faktor utama. Akibatnya, awan hujan masih aktif terbentuk, terutama di bagian barat dan tengah Indonesia.
“Seharusnya, saat ini sudah lebih dari 50 persen wilayah memasuki musim kemarau. Namun, kondisi atmosfer dan laut belum mendukung secara optimal,” kata Dr. Nurhayati dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (12/7/2025).
Baca Juga :Sekolah Rakyat Dibuka, Ribuan Siswa Daftar! Ternyata Ini Alasan Mengejutkannya!
Kapan Kemarau Akan Merata?
BMKG memperkirakan bahwa wilayah Indonesia baru akan sepenuhnya masuk musim kemarau pada akhir Juli hingga pertengahan Agustus 2025. Beberapa wilayah yang diprediksi menyusul adalah Jawa bagian timur, Bali, Nusa Tenggara, serta sebagian Sulawesi.
Meski demikian, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk menghemat penggunaan air sejak dini dan mewaspadai potensi cuaca ekstrem akibat transisi musim.
Wilayah yang Sudah Masuk Kemarau
Hingga pertengahan Juli 2025, wilayah yang sudah mengalami musim kemarau antara lain:
- Sebagian besar Sumatera bagian utara
- Kalimantan bagian selatan
- Jawa Barat bagian tengah dan utara
- Beberapa wilayah di Papua bagian selatan
Imbauan BMKG untuk Masyarakat
Masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap cuaca yang tidak menentu, terutama potensi hujan lebat mendadak dan angin kencang di wilayah yang belum stabil. BMKG juga mengingatkan agar petani menyesuaikan jadwal tanam dengan kondisi iklim saat ini.
“Kami terus memperbarui informasi prakiraan cuaca harian. Masyarakat bisa mengaksesnya melalui website resmi dan aplikasi Info BMKG,” tutup Dr. Nurhayati.
Baca Juga : Tinggal Sedikit Lagi! Program 100 Hari Jakarta Hampir Tuntas, Ada Apa di Sisa 3 Persen?