Jakarta (Lensagram) – Penetapan formula Upah Minimum Provinsi (UMP) 2026 menuai respons dari kalangan pengusaha. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta menilai formula kenaikan UMP tahun depan berpotensi memberatkan dunia usaha, terutama bagi sektor padat karya.
Menurut Apindo Jakarta, formula UMP 2026 dinilai belum sepenuhnya mempertimbangkan kondisi ekonomi riil, produktivitas, dan kemampuan perusahaan. Akibatnya, banyak pengusaha merasa khawatir terhadap keberlangsungan usaha mereka.
Pengusaha Hadapi Tekanan Biaya
Ketua Apindo Jakarta menyampaikan bahwa pengusaha saat ini sudah menghadapi berbagai tekanan biaya. Mulai dari kenaikan harga bahan baku, biaya logistik, hingga beban operasional lainnya yang terus meningkat.
“Jika kenaikan UMP tidak diimbangi dengan kondisi usaha yang sehat, maka dampaknya bisa langsung dirasakan oleh pelaku usaha,” ujarnya.
Selain itu, Apindo menilai bahwa kebijakan pengupahan seharusnya mendorong iklim investasi yang kondusif. Dengan begitu, dunia usaha dapat terus tumbuh dan menyerap tenaga kerja secara optimal.
Baca Juga : UMP Jakarta 2026 Ditentukan Pakai Rumus Ini, Segini Kenaikannya!
Risiko Terhadap Lapangan Kerja
Lebih lanjut, Apindo Jakarta mengingatkan bahwa kenaikan UMP yang terlalu tinggi berisiko menekan perusahaan kecil dan menengah. Jika kondisi ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin akan terjadi pengurangan tenaga kerja atau bahkan penutupan usaha.
Namun demikian, Apindo menegaskan bahwa pihaknya tidak menolak kenaikan upah. Sebaliknya, mereka mendorong adanya dialog terbuka antara pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja agar kebijakan UMP 2026 tetap adil bagi semua pihak.
Dorong Kebijakan yang Seimbang
Pada akhirnya, Apindo Jakarta berharap pemerintah dapat meninjau kembali formula UMP 2026 secara menyeluruh. Kebijakan pengupahan dinilai perlu menjaga keseimbangan antara kesejahteraan pekerja dan kelangsungan dunia usaha.
Dengan pendekatan yang tepat, Apindo optimistis kebijakan UMP dapat menjadi solusi bersama, bukan justru menambah beban bagi pengusaha maupun pekerja.
Baca Juga : Siswa SD Berani Ingatkan Bahaya Penebangan Hutan, Reaksi Pramono Jadi Perhatian
![]()











