Jakarta (Lensagram) – Ribuan pengemudi ojek online (ojol) mulai memadati kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Kamis siang (17/7/2025). Aksi unjuk rasa ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan terbaru aplikasi transportasi online yang dinilai merugikan mitra pengemudi.
Sejak pukul 11.00 WIB, massa ojol dari berbagai wilayah Jabodetabek terlihat berkumpul dan memadati ruas jalan menuju kawasan Monas. Mereka datang dengan mengenakan jaket seragam dan membawa spanduk bertuliskan tuntutan, seperti “Hapus Potongan Sepihak” dan “Tarif Layak untuk Pengemudi.”
Tuntutan Ojol: Transparansi dan Keadilan Tarif
Koordinator aksi, Andi Prasetyo, menjelaskan bahwa demo ini digelar karena pihak aplikator dianggap tidak transparan dalam sistem pemotongan insentif dan penurunan tarif.
“Kami hanya ingin keadilan. Biaya operasional makin tinggi, tapi tarif terus turun. Kami merasa diperas,” ungkap Andi saat diwawancarai di lokasi.
Massa menuntut adanya transparansi tarif, penghapusan potongan sepihak, serta perlindungan hukum bagi driver ojol. Mereka juga mendesak pemerintah segera turun tangan menyelesaikan persoalan yang telah berlarut-larut ini.
Baca Juga : Kaget! Ratusan Ribu Warga Brebes Tiba-tiba Dicoret dari BPJS, Ini Kata Pemerintah!
Lalu Lintas Tersendat, Polisi Lakukan Pengalihan Arus
Aksi yang melibatkan ribuan peserta ini membuat lalu lintas di sekitar Jalan Medan Merdeka Barat tersendat. Pihak kepolisian pun melakukan pengalihan arus lalu lintas ke sejumlah jalan alternatif untuk mengurai kemacetan.
“Kami sudah siapkan rekayasa lalu lintas. Kami imbau masyarakat menghindari area Patung Kuda dan sekitarnya,” ujar Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Dwi Nugroho.
Selain itu, polisi juga mengimbau massa untuk tetap tertib dan tidak mengganggu fasilitas umum selama aksi berlangsung.
Pemerintah Siap Fasilitasi Dialog
Menanggapi aksi ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan akan membuka ruang dialog antara perwakilan pengemudi dan perusahaan aplikasi.
Juru bicara Kemenhub, Rahma Putri, menegaskan bahwa pemerintah tidak tinggal diam. Pihaknya siap menjadi mediator untuk mencapai solusi terbaik yang menguntungkan kedua belah pihak.
“Kami mendukung kesejahteraan mitra pengemudi, tapi prosesnya harus melalui dialog. Kami akan segera memfasilitasi pertemuan dalam waktu dekat,” kata Rahma.
Kesimpulan
Aksi demonstrasi ojol di Patung Kuda menunjukkan bahwa para mitra pengemudi semakin resah terhadap kebijakan aplikator. Pemerintah diharapkan bisa hadir sebagai penengah agar tercipta sistem kerja yang adil dan berkelanjutan.
Baca Juga : Mulai Hari Ini, Mobil Dinas dan Pelat Palsu Tak Bisa Ngumpet Lagi!