Jakarta (Lensagram) — Penyaluran Makan Bergizi Gratis (MBG) saat libur sekolah di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menuai sorotan. Pasalnya, bantuan tersebut tidak diterima secara merata. Sebagian siswa mendapatkan rapelan, sementara yang lain tidak menerima bantuan sama sekali.
Kondisi ini memunculkan pertanyaan dari orang tua siswa. Mereka mempertanyakan kejelasan mekanisme penyaluran MBG selama masa libur sekolah. Sebab, bantuan tersebut dinilai sangat membantu kebutuhan gizi anak, terutama bagi keluarga dengan keterbatasan ekonomi.
Di lapangan, perbedaan penerimaan MBG terjadi di sejumlah sekolah. Ada siswa yang menerima rapelan bantuan setelah libur, namun ada pula yang tidak mendapatkan jatah apa pun. Akibatnya, muncul kesan ketidakadilan dalam pelaksanaan program.
Sementara itu, pihak terkait menjelaskan bahwa penyaluran MBG saat libur sekolah menyesuaikan dengan teknis distribusi dan kesiapan pelaksana di masing-masing wilayah. Meski demikian, penjelasan tersebut belum sepenuhnya meredakan keluhan masyarakat.
Selain itu, masyarakat berharap pemerintah daerah segera melakukan evaluasi menyeluruh. Evaluasi ini dinilai penting agar program MBG benar-benar tepat sasaran dan tidak menimbulkan kesenjangan antar siswa.
Ke depan, warga meminta agar penyaluran bantuan dilakukan dengan sistem yang lebih transparan dan terkoordinasi. Dengan begitu, manfaat MBG dapat dirasakan secara adil oleh seluruh siswa, baik saat hari sekolah maupun libur panjang.
Baca Juga : Jangan Lengah Saat Nataru 2026! BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lebat di Sejumlah Daerah
![]()











