Jakarta (Lensagram) — Kemunculan bibit siklon tropis 93S menjadi perhatian serius berbagai pihak. Pemerintah diminta untuk meningkatkan kesiapsiagaan karena fenomena ini berpotensi memicu cuaca ekstrem dan bencana alam di sejumlah wilayah Indonesia.
Bibit siklon 93S terpantau di wilayah perairan dan berpotensi memengaruhi kondisi atmosfer di sekitarnya. Akibatnya, beberapa daerah diperkirakan dapat mengalami hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi.
Baca Juga : Resmi! Pelantikan Pengurus ORASKI SB Jabodetabek Tandai Periode Baru Angkutan Sewa Khusus
Potensi Dampak Cuaca Ekstrem
Seiring dengan munculnya bibit siklon 93S, risiko cuaca ekstrem dinilai meningkat. Oleh karena itu, pemerintah pusat dan daerah diminta untuk mengantisipasi dampak lanjutan, seperti banjir, tanah longsor, dan gangguan aktivitas masyarakat.
Selain itu, sektor transportasi laut dan pesisir juga perlu meningkatkan kewaspadaan. Kondisi gelombang yang tinggi berpotensi membahayakan nelayan dan pelayaran jika tidak diantisipasi sejak dini.
Pemerintah Diminta Perkuat Kesiapsiagaan
Pemerintah didorong untuk memperkuat koordinasi lintas instansi, termasuk dengan pemerintah daerah dan lembaga kebencanaan. Langkah ini penting agar respons terhadap potensi bencana dapat dilakukan secara cepat dan tepat.
Di sisi lain, masyarakat juga diimbau untuk terus memantau informasi cuaca resmi dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Kesiapsiagaan bersama dinilai menjadi kunci dalam mengurangi risiko dampak bencana.
Masyarakat Diimbau Tetap Waspada
Selain peran pemerintah, kesadaran masyarakat juga sangat penting. Warga di daerah rawan bencana diminta untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan deras berlangsung dalam durasi lama.
Dengan langkah antisipatif dan informasi yang akurat, diharapkan potensi dampak dari bibit siklon 93S dapat diminimalkan.
Baca Juga : Ramai Dibagikan! Tautan Pendaftaran Kartu Prakerja Desember 2025 Ternyata Palsu
![]()











