Jakarta (Lensagram) – Warga Jakarta kini patut waspada! Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa air hujan yang turun di wilayah ibu kota mengandung mikroplastik dalam jumlah yang cukup mengkhawatirkan. Temuan ini disampaikan oleh pakar kesehatan lingkungan dari Universitas Indonesia, dr. Ratna Prameswari, yang menyebutkan bahwa partikel mikroplastik tersebut berpotensi membahayakan kesehatan manusia jika terpapar dalam jangka panjang.
Menurut dr. Ratna, partikel mikroplastik bisa masuk ke tubuh melalui udara, air, bahkan makanan. “Saat air hujan mengandung mikroplastik, maka risiko penyerapan lewat kulit dan saluran pernapasan meningkat. Dalam jangka panjang, hal ini bisa memicu gangguan jantung, pembuluh darah, hingga risiko stroke,” jelasnya pada Selasa (22/10/2025).
Baca Juga : Kabar Baik Buat Siswa Tak Mampu! Pramono Umumkan Program Rahasia Biar Bisa Tembus PTN!
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa polusi udara dan limbah plastik di Jakarta menjadi penyebab utama peningkatan kandungan mikroplastik di atmosfer. Ketika hujan turun, partikel kecil itu ikut terbawa dan mengendap di air hujan.
“Banyak orang masih menganggap air hujan itu bersih dan alami. Padahal, sekarang kondisinya sudah jauh berbeda. Kita harus mulai waspada dan tidak menggunakan air hujan untuk kebutuhan rumah tangga tanpa penyaringan yang tepat,” tegas dr. Ratna.
Pemerintah daerah pun diminta untuk segera mengambil langkah nyata, seperti memperkuat pengawasan terhadap pencemaran udara dan meningkatkan kampanye pengurangan sampah plastik. Selain itu, masyarakat diimbau untuk lebih bijak dalam menggunakan plastik sekali pakai agar dampaknya tidak semakin parah.
Peneliti lingkungan juga menyarankan penggunaan penyaring air dan penampungan tertutup bagi warga yang masih memanfaatkan air hujan. Dengan cara ini, risiko paparan mikroplastik dapat dikurangi.
Kondisi ini menjadi pengingat serius bahwa pencemaran plastik bukan hanya masalah laut, tapi juga sudah menyentuh udara dan air yang setiap hari kita gunakan. Saatnya masyarakat bersama pemerintah bergerak menjaga kualitas lingkungan demi kesehatan generasi mendatang.
Baca Juga : Bukan Sudirman Lagi! Inilah Kawasan Baru yang Akan Jadi Pusat Jakarta!