Jakarta (Lensagram) – Kekhawatiran warga Jakarta terhadap maraknya kekerasan anak kian meningkat. Kini, perhatian publik tertuju pada peran iklan rokok yang dinilai ikut memengaruhi perilaku negatif di kalangan remaja. Tak sedikit warga yang mendesak Pemprov DKI Jakarta untuk segera bertindak dan memberikan solusi konkret.
Desakan ini muncul setelah berbagai laporan menunjukkan bahwa anak-anak semakin rentan terlibat dalam perilaku kekerasan, seperti perundungan hingga tawuran. Banyak pihak menilai bahwa iklan rokok yang masih bebas ditampilkan di ruang publik ikut andil dalam membentuk pola pikir dan gaya hidup berisiko.
Seorang warga Kebayoran Lama, Rina (38), mengungkapkan keprihatinannya.
“Anak-anak sekarang mudah terpengaruh. Iklan rokok yang tampil keren di billboard bisa jadi pemicu. Kami butuh kebijakan tegas dari Pemprov,” ujarnya saat ditemui, Jumat (26/7/2025).
Baca Juga : Fakta Mengejutkan! Urbanisasi Ternyata Bikin Jakarta Makin Miskin
Tak hanya masyarakat umum, aktivis perlindungan anak juga angkat bicara. Mereka menilai iklan rokok menciptakan citra positif yang menyesatkan tentang kebiasaan merokok. Hal ini dikhawatirkan dapat memicu perilaku agresif, apalagi jika dikombinasikan dengan pengaruh lingkungan yang tidak kondusif.
Pemprov DKI Didesak Ambil Langkah Tegas
Menanggapi keresahan tersebut, sejumlah lembaga swadaya masyarakat telah mengirimkan surat terbuka kepada Gubernur DKI Jakarta. Mereka meminta agar regulasi iklan rokok diperketat, terutama di area publik yang mudah diakses anak-anak, seperti halte, sekolah, dan taman kota.
Pakar psikologi anak, Dr. Ayu Lestari, menyebut bahwa paparan visual yang kuat dari iklan rokok bisa memicu rasa ingin mencoba dan menormalisasi perilaku dewasa sejak dini.
“Jika tidak dikendalikan, ini bisa jadi pemicu tindakan kekerasan atau kenakalan remaja yang lebih luas,” jelasnya.
Hingga saat ini, Pemprov DKI belum memberikan pernyataan resmi terkait tuntutan ini. Namun, warga berharap pemerintah daerah tidak tinggal diam dan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan iklan rokok.
Baca Juga : Diskon BBM Gila-Gilaan Mulai 22 Juli, Cuma untuk Warga Jakarta